Journey of Rini Indriani Sudrajat

Seorang ibu yang terkesan cerewet, bawel selalu melarang dan menceritakan hal-hal yang tidak penting menurut kita. Padahal sebenarnya beliau hanya ingin yang terbaik untuk kita. Tanpa kita sadari kita sering melukainya dengan mengabaikan ucapannya atau bahkan membangkang perintahnya. Sebagai anak yang telah menjadi ibu, kini saya menyadari bahwa kasih sayang ibu itu sangat besar. Lebih besar dari cintanya kepada dirinya sendiri. Waktu kita kecil kita selalu bercerita dan bertanya tiada henti, tapi ibu selalu menjawabnya dengan penuh kesabaran dan perhatian. Seharusnya kita membalas kasih sayang ibu meski hanya dengan mendengarkan serta memberikan respon positif. Saya teringat waktu saya kecil saya sering menangis pengen naik mobil (angkutan kota) untuk pergi ke kota tanpa tujuan hanya karena naik mobil saja. Lalu ibu mengabulkan keinginan saya, pulang-pergi hanya naik mobil saja. Selain itu di ketika saya diajak ke pasar saya selalu ingin jajan, ingin membeli apa-apa yang saya ingi...

Lies Nur Aidanisa S, Yuyun Yulianti dan Astecia Scofield, mereka adalah sahabat saya. Persahabatan kami sudah terjalin 6 tahun yang lalu, berawal dari seringnya kami bertemu di sebuah majelis pengajian kampus. Sebenarnya kami duduk dikelas yang sama, awalnya hanya sebatas kenal saja, kemudian saling berkunjung ke kostan, menginap bersama-sama mengerjakan tugas hingga larut malam, sampai-sampai setiap agenda kegiatan kami sama selalu kemana-mana bersama. Melalui kegiatan sehari-hari kami saling mengenal lebih jauh lagi, kami saling memahami kepribadian diantara kami satu sama lain lebih jauh lagi. Memiliki sahabat seperti mereka adalah sebuah anugerah, karena saya banyak berubah menjadi lebih baik berkat sahabat-sahabatku. Misalnya, saya menggunakan jilbab lebih lebar dan menggunakan rok yang lebar dan kaos kaki ketika pergi ke kampus. Saya masih ingat nasihat salah satu teman saya karena saya tidak mau pakai kaos kaki ketika pergi keluar rumah, "orang lain/ikhwan bisa aja tidak...